Masalah Jenazah dan Alam Kubur


Ketahuilah bahwa jenazah atau mayit merupakan peringatan bagi orang-orang yang memiliki mata hati. Bukan peringatan terhadap orang yang lupa (akan kehidupan di akherat), sebab peringatan itu akan menambah keimanan mereka, kecuali hati mereka semakin keras saja. Fikiran mereka hanya tertuju pada jenazah itu, bukan menghayati bahwa kelak dirinya juga akan dipikul seperti dia. Mereka juga tidak berfikir bahwa orang yang diusung dalam keranda juga pernah berfikir seperti mereka juga. Dugaan mereka tidak pernah mengena, bahkan dalam waktu dekat atau luas ia pun akan seperti itu.


Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA:
Sesungguhnya dia melihat jenazah selalu berkata:
"Pergilah, dan kami pun akan menyusul".


Makbul Ad Damsyik bila melihat jenazah berkata:
"Pergilah, dan suatu saat kami pun akan pergi menyusul".
Ini merupakan nasehat yang artinya sangat dalam. Usaid bin Hudhair RA berkata:
"Aku tidak pernah melihat jenazah dan berbicara dengan diriku sendiri, kecuali membicarakan yang diperbuat oleh jenazah dan bagaimana nasibnya dia".


Ketika saudaranya Malik bin Dinar meninggal dunia. Malik ikut mengantarkan jenazahnya sambil menangis, dan berkata:
"Demi Allah, mataku tidak akan gembira sampai aku mengetahui bagaimana kamu akhirnya, namun tidak akan mengetahui selama aku masih hidup".


Al A'masy berkata:
"Aku pernah mendatangi jenazah dan aku tidak tahu siapa yang aku kunjungi, sebab mereka amat sedih".
Kata Tsabit Al Bunnani:
"Kami telah mendatangi jenazah, dan kami tidak melihat kecuali semua orang menutup wajahnya sambil menangis".


Demikianlah takutnya hati akan kematian. Namun sekarang kita melihat sekelompok manusia yang mendatangi jenazah, tidak ada pada mereka kecuali selalu tertawa dan menganggap bermain-main saja. Mereka tertawa dan tidak membicarakan kecuali masalah warisan. Seorang pun diantara mereka tidak berfikir, jenazah ini akan dikemanakan oleh Allah dan bagaimana keadaannya ketika diatas keranda mayat. Kelengahan seperti ini tidak ada sebabnya, kecuali kerasnya hati karena banyak dosa dan maksiat sampai kita lupa kepada Allah SWT. Maka masuklah kita pada golongan yang suka bermain, lengah dan menyibukkan diri akan sesuatu yang tidak berguna bagi kita. Maka kita mohon kepada Allah agar sadar dari kelengahan ini.


Sopan santun menghadiri jenazah ialah tafakkur (merenungi; berfikir), sadar diri, mempersiapkan diri dan berjalan didepannya dalam keadaan merendahkan diri, sebagaimana kami menerangkan adab dan kesunnahannya dalam Kitab-Kitab Fiqih.


Diantara adatnya lagi:
"Berbaik sangka terhadap mayit sekalipun dia ahli dosa dan berburuk sangka terhadap diri sendiri sekalipun (secara lahir) adalah kebajikan, sebab detik-detik kematian seorang pun tidak ada yang mengetahui kenyataannya.


Pengalaman Umar bin Dzar RA meriwayatkan:
Ketika tetangganya meninggal dunia, dimana orang itu terkenal perbuatannya melampaui batas. Semua orang menjauhinya, namun Umar bahkan menghampiri dan menshalati. Ketika mayat sudah dikubur, Umar RA berdiri diatasnya dan berkata:
"Semoga Allah memberikan Rahmat padamu, hai si Fulan. Sungguh kamu telah mengisi umurmu dengan Tauhid dan mengotori wajahmu dengan debu sujud. Andaikan mereka mengatakan 'Kamu berdosa', lalu siapa diantara kita yang tidak pernah berdosa dan bersalah".


Al Kisah:
Ada pria Basrah yang sangat jahat dan meninggal dunia. Istrinya tidak melihat ada seorang pun yang menolong dan mengantar jenazahnya, sebab para tetangga tidak ada yang mengetahui kecuali kefasikan saja. Kemudian sang istri membayar 2 orang untuk memikul jenazahnya ke Mushollah. Seorang pun tidak ada yang menshalati, kemudian si istri membawanya ke padang luas untuk dikebumikan. Di tempat itu ada orang zuhud yang tinggal di gunung --ia termasuk diantara ahli zuhud yang besar-- dan si wanita melihat seakan si zuhud menunggu kedatangan jenazah suaminya. Maka tersebarlah berita bahwa si zuhud turun gunung untuk menshalati si Fulan.


Para penduduk keluar dan ikut menshalati, (setelah shalat) orang-orang heran, mengapa si zuhud menshalati dia! Si Zuhud pun berkata:
"Aku mendengar dalam mimpiku; Turunlah ke si Fulan, disana ada jenazah yang tidak seorang pun menyertai kecuali istrinya. Maka shalatkanlah, sebab ia telah diampuni".
Mereka semakin heran, si zuhud memanggil sang istri jenazah dan menanyakan prilaku jenazah semasa hidup. Istrinya menjawab:
"Sebagaimana orang-orang mengerti bahwa ia sehari-harinya berbuat dosa dan sibuk bermabuk-mabukkan".
Kata si zuhud:
"Teliti kembali, apakah kamu pernah melihat sesuatu akan kebaikan-kebaikannya".
Katanya:
"Ya, yakni 3 hal:

  1. Bila ia sadar dari mabuknya ketika waktu shubuh, ia mengganti pakaiannya, berwudhu, dan ikut berjama'ah shubuh. Setelah ia kembali dan sibuk dengan kefasikannya.
  2. Dirumahnya tidak pernah sepi dari 1 atau 2 anak yatim. Dan kebaikan terhadap anak yatim melebihi kebaikannya terhadap anaknya sendiri. Ia selalu mencari anak yatim kalau tidak menemukan anak yatim.
  3. Ia pernah sadar dari mabuknya ketika malam hari, ia menangis dan berkata: 'Ya Tuhanku, letak neraka Jahannam manakah yang Engkau kehendaki untuk meletakkan orang terkutuk ini'.
Orang terkutuk, maksudnya dirinya sendiri. Si zuhud pergi, dan ia tidak heran mengenai perintah dalam mimpimya.


Kata Ad Dhahhak ada seorang pria berkata:
"Ya Rasul, siapakah orang paling zuhud diantara manusia".
Sabda Nabi SAW:
"Orang yang tidak lupa akan kematian dan kehancuran, meninggalkan lebihnya perhiasan dunia dan mengutamakan yang abadi daripada yang hancur, dan bila pagi tiba tidak menghitung hari-harinya, melainkan menghitung dirinya sebagai calon penghuni kuburan".


Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya kuburan merupakan awal dari alam akherat. Kalau penghuninya selamat di alam kubur, maka sesudah itu baginya amat mudah. Dan kalau tidak selamat, maka sesudahnya akan lebih berat".

Imam Mujahid berkata:
Pertama kali yang mengajak bicara anak cucu Adam ialah liang kuburnya. Kuburan berkata:
"Aku adalah rumah ulat, rumah kesepian, rumah pengasingan dan rumah kegelapan; lalu apa yang kau sediakan untukku".

Bantu Klik Iklan Dibawah Ya, Terima Kasih atas Bantuannya
Tag : kisah islami
12 Komentar untuk "Masalah Jenazah dan Alam Kubur"

postingan yang bagus tentang masalah jenazah dan alam kubur

Alhamdulillah Artikelnya sangat menginspirasi diri saya, saya berharap dengan artikel ini, saya mampu untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik. Amin

aku klo liat jenazah. hawanya agak takut

postingan bagus untuk mengingatkan kita semua,update terus postingan semacam ini untuk membangunkan hati yang gersang

makasih gan, jangan lupa mampir lagi ya

Terima kasih bnyak kang atas ilmunya, Salam Kenal Kang.


Silahkan Beri Komentar Pada Setiap Postingan Disini Karena Komentar Anda Sangat Berarti Demi Kepentingan Bersama dan Blog ini Tapi Alangkah Baik dan Indahnya Jika Berkomentar Dengan Adab dan Sopan Santun. Jika artikel ini bermanfaat, mohon bantu di share ya dan tolong bantu klik iklannya.

"Please, Don't SPAM"

Back To Top