SHALAT MINTA HUJAN / ISTISQA'
Meminta hujan hukumnya "Sunnah" ketika ada hajat dan caranya ada tiga:
a. Sekurang-kurangnya berdo'a saja, baik sendiri-sendiri atau orang banyak.
Rasulullah SAW pernah minta hujan dengan do'a saja. Riwayat Abu Daud.
b. Berdo'a di dalam khutbah Jum'at.
Ini juga pernah dikerjakan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Bukhari dan Muslim.
c. Yang lebih sempurna, hendaklah dengan shalat dua raka'at.
Sabda Rasulullah SAW:
"Rasulullah SAW telah keluar (pergi) untuk minta hujan. Kemudian beliau berpaling membelakangi orang banyak, beliau menghadap ke kiblat dan beliau balikkan syal beliau. HR.Muslim".
Caranya:
Pergi beramai-ramai laki-laki dan perempuan, tua dan muda, orang dewasa dan anak-anak pun orang yang lemah juga di ikhtiarkan supaya ikut, pergi ke tanah lapang. Sebelum pergi hendaklah salah seorang yang pandai di antara mereka memberi nasehat agar supaya mereka taubat dari segala kesalahan dan berhenti dari kezaliman, serta beramal kebaikan, karena pekerjaan yang tidak baik itu adalah sebab hilangnya rizki dan sebab kemurkaan Allah dan amal kebaikan itu menyebabkan keridhaan Allah.
Firman Allah SWT:
"Apabila Kami hendak membinasakan satu negeri maka lebih dahulu Kami perbanyak orang-orang yang fasik, sebab kefasikannyalah mereka di siksa, lalu Kami rubuhkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya. QS.Al Isra':16".
Sebelum keluar hendaklah mereka puasa empat hari berturut-turut. Sesudah tiga hari berpuasa, keluarlah mereka pada hari yang keempat ke tanah lapang, pagi-pagi, dan mereka masih berpuasa. Mereka keluar memakai pakaian biasa (pakaian untuk bekerja), mereka berjalan dengan tenang serta merendahkan diri sungguh-sungguh mengharapkan pertolongan dari Allah SWT. Sesampainya mereka di tanah lapang, terus shalat dan berkhutbah di atas mimbar kalau ada atau di tempat yang tinggi dan hendaklah dimulai khutbah dengan membaca "Astaghfirullah (meminta ampun kepada Allah)" 9X di khutbah pertama dan 7X di khutbah kedua. Kemudian puji-pujian, syahadat dan shalawat lalu memberi nasehat supaya mereka taubat dan apa-apa yang pantas dinasehatkan di masa itu, kemudian berdo'a.
Lafadz Do'a Rasulullah:
"Alhamdulillahi rabbil'alamin arrahmanirrahim malikiyaumidin, la-ilaha illallah yaf'alu mayurid. Allahumma anta Allah la ilaha illallah, antal ghaniyyu wa nahnul-fuqara' anzil 'alainal ghaitsa waj'al ma-anzalta 'alaina quwwatan wabalaghan ila hin".
Artinya:
"Segala puji-pujian bagi Allah yang memelihara sekalian alam. Pengasih lagi Penyayang, menguasai hari pembalasan; tidak ada Tuhan melainkan Allah, yang berbuat sekehendakNya. Ya Allah Engkaulah Tuhan, tidak ada Tuhan melainkan Allah. Engkau kaya (tidak hajat kepada siapapun) dan kami yang berhajat kepadaMu, turunkanlah hujan atas kami, dan jadikanlah yang Engkau turunkan itu menjadi bekal bagi kami buat beberapa lamanya".
HR.Abu Daud
Kemudian khatib mengangkatkan tangannya dengan merendahkan diri, lantas berpaling membelakangi orang banyak menghadap kiblat dan membalikkan akan syalnya, kemudian ia berpaling lagi menghadap orang banyak, lalu shalat kalau belum shalat.
Mengangkat Tangan Ketika Berdo'a
Cara mengangkat tangan waktu berdo'a itu: Kalau berdo'a untuk meminta hasil sesuatu yang kita ingini, hendaklah kita mengangkat tangan dengan kedua tapak tangan menadah ke langit; sebaliknya kalau berdo'a untuk menolakkan bala', hendaklah punggung tangan yang dihadapkan ke langit.
Sabda Rasulullah SAW:
"Dari Saib bin Khalad: Sesungguhnya Nabi SAW apabila beliau meminta, beliau hadapkan kedua tapak tangan beliau arah ke langit dan apabila beliau meminta perlindungan dari kejahatan sesuatu, beliau hadapkan punggung kedua tangan beliau ke langit. Dikeluarkan oleh Ahmad".
Sabda Rasulullah SAW:
"Dari Anas: Sesungguhnya Nabi SAW telah berdo'a minta hujan, beliau isyaratkan punggung tangan beliau ke langit. HR.Muslim".
Menyapu Muka
Disunnahkan menyapu muka dengan dua tangan sesudah selesai berdo'a.
Sabda Rasulullah SAW:
"Dari 'Umar: Rasulullah SAW apabila menadahkan kedua tangan beliau dalam berdo'a tidak mengembalikannya hingga beliau menyapukan keduanya ke muka beliau. Hadits ini dikeluarkan oleh Tirmidzi".
Tag :
fiqih,
kitab shalat
0 Komentar untuk "Shalat Minta Hujan / Istisqa' (Kitab Shalat Bagian 48)"
Silahkan Beri Komentar Pada Setiap Postingan Disini Karena Komentar Anda Sangat Berarti Demi Kepentingan Bersama dan Blog ini Tapi Alangkah Baik dan Indahnya Jika Berkomentar Dengan Adab dan Sopan Santun. Jika artikel ini bermanfaat, mohon bantu di share ya dan tolong bantu klik iklannya.
"Please, Don't SPAM"