Syarat-Syarat Wajib Shalat 5 (Lima) Waktu (Kitab Shalat Bagian 6)

Oleh Ahmad Fazri

Friday, July 31, 2015

Bagikan :

Tweet

SYARAT-SYARAT WAJIB SHALAT LIMA WAKTU

1. Islam.

Adapun orang yang tidak Islam tidak wajib atasnya shalat, berarti tidak dituntut di dunia, karena meskipun dikerjakannya, tidak juga sah. Tetapi ia akan dapat siksaan nanti di akherat, sebab ia tidak shalat, sedangkan ia dapat mengerjakan shalat dengan jalan masuk Islam terlebih dahulu. Begitulah seterusnya hukum-hukum furu' terhadap orang yang tidak Islam.

Firman Allah SWT:

"Adalah mereka dalam syurga itu tanya-menanya perihal orang-orang yang berdosa (diantaranya pertanyaan mereka kepada orang yang berdosa): Apakah sebab kamu masuk neraka? Sahut mereka: Kami tidak shalat, dan tidak pula memberi makan orang miskin. QS.Al Mudatsir:40-44".

Orang kafir apabila ia masuk Islam tidaklah wajib ia mengqadha shalatnya sewaktu ia belum Islam, begitu juga puasa dan ibadah lain-lainnya, tetapi amal kebaikannya sebelum Islam tetap akan mendapat ganjaran yang baik.

Sabda Rasulullah SAW:

"Islam itu menghapuskan segala kejahatan yang telah ada sebelum Islam-Maksudnya yang dilakukan seorang sebelum Islam. HR.Muslim".

Sabda Rasulullah SAW:
"Kata beliau kepada Hakim bin Huzaam: Engkau Islam atas amal kebaikanmu yang telah lalu. HR.Muslim".

2. Suci daripada haidh (kotoran) dan nifas.

Sabda Rasulullah SAW:
"Kata beliau kepada Fatimah binti Abi Hubaisy: Apabila datang kotoran tinggalkanlah shalat. HR.Bukhari".

3. Berakal

Orang yang tidak berakal tidak wajib shalat.

4. Baligh (sampai umur dewasa).

Dapat diketahui umur dewasa itu dengan salah satu tanda yang berikut:

a. Cukup berumur 15 tahun atau keluar mani atau

b. Bermimpi bersetubuh atau

c. Mulai keluar haidh bagi perempuan.

Sabda Rasulullah SAW:
"Yang terlepas dari hukum, tiga macam: 1.Anak-anak hingga ia dewasa, 2.Orang tidur hingga ia bangun, 3.Orang gila hingga ia sembuh. HR.Abu Daud dan Ibnu Majah".

Wajib atas orang tua atau wali menyuruh anaknya shalat, apabila ia sudah berumur 7 tahun, dan apabila ia sudah berumur 10 tahun hendaklah dipukul kalau tidak shalat.

Sabda Rasulullah SAW:

"Suruhlah olehmu anak-anak itu shalat apabila ia sudah berumur tujuh tahun dan apabila ia sudah berumur sepuluh tahun, maka hendaklah kamu pukul jika ia meninggalkan shalat. HR.Tirmidzi".

5. Telah sampai da'wah (perintah Rasulullah SAW kepadanya).

Orang yang belum menerima perintah tidak di tuntut dengan hukum.

Firman Allah SWT:

"Agar tidak ada alasan bagi manusia terhadap Allah sesudah Ia mengutus RasulNya. QS.An Nisa:165".

6. Melihat atau mendengar.

Melihat atau mendengar menjadi syarat wajib shalat walau pada suatu waktu untuk kesempatan mempelajari hukum-hukum syara', orang yang buta dan tuli sejak dilahirkan, tidak dituntut dengan hukum, karena tidak ada jalan baginya untuk belajar hukum-hukum syara'.

7. Jaga (tidak tidur).

Maka orang yang tidur tidak wajib shalat begitu juga orang yang lupa; keterangan:

Sabda Rasulullah SAW:

"Yang terlepas dari hukum, tiga macam: 1.Anak-anak hingga ia dewasa, 2.Orang tidur hingga ia bangun, 3.Orang gila hingga ia sembuh. HR.Abu Daud dan Ibnu Majah".

Peringatan

Apabila seseorang meninggalkan shalat karena tidur atau lupa, wajiblah ia shalat apabila ia bangun atau ingat dan ia tidak berdosa.

Sabda Rasulullah SAW:
"Apabila seseorang tertidur dalam waktu shalat atau lalai ia dari shalat, maka hendaklah ia shalat apabila ia ingat, maka sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla berkata: Kerjakanlah shalat karena ingat kepadaKu. HR.Muslim".

Yang mu'tamad (lebih kuat), shalat orang lupa atau tidur itu, bukan qada tetapi ADAAN bagi keduanya, karena dipaham dari hadits tersebut (maka hendaklah ia shalat apabila ia telah ingat), bahwa waktu shalat bagi keduanya ialah waktu ingat dan waktu shalat yang telah ditentukan bukan waktu bagi kedua-duanya.

Tweet

Tag : fiqih, kitab shalat