Antara Menangis, Tertawa dan Pakaian


Sebagian ahli tafsir menafsirkan firman Allah SWT:
"Apakah kamu merasa heran dengan berita ini. (QS.53 An Najm:59)".
(Baca sampai akhir ayat)
Maksudnya:
Merasa heran dengan pembicaraan Al Quran yang ditertawakan, yang diremehkan, padahal dia berasal dari sisi Allah SWT. Dan janganlah menangis karena takut, jera karena ancaman-Nya; sedangkan kamu lupa atau melupakan terhadap sesuatu yang seharusnya dituntut kepadamu.


Sebagian ulama berkata:
"Ketika turun ayat ini, Nabi SAW tidak pernah tertawa, kecuali hanya tersenyum".
Riwayat lain dikatakan:
"Nabi SAW tidak pernah tertawa dan tidak pernah tersenyum sampai beliau SAW meninggal dunia".


Dari Ibnu Umar RA katanya:
Nabi Muhammad SAW suatu hari pernah keluar dari masjid dan saat itu manusia sedang bercakap-cakap sambil tertawa. Nabi SAW pun berhenti dan memberikan salam buat mereka dan bersabda:
"Kalian semua ingatannya terlalu banyak menghancurkan kenikmatan".
Setelah itu beliau SAW keluar. Dan beliau SAW keluar pada kesempatan yang lain. Saat itu pula ada kaum yang banyak tertawa. Beliau SAW bersabda:
"Demi Dzat yang jiwaku berada dalam Kekuasaan-Nya, andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu pasti tertawa sedikit dan banyak menangis".


Ketika Nabi Khidir AS mau berpisah dengan Nabi Musa ASNabi Musa minta nasehat:
"Berilah aku nasehat".
Nabi Khidir AS berkata:
"Hati-hatilah kesombongan ketika saling berdebat, janganlah kamu berjalan tanpa ada kebutuhan, jangan tertawa tanpa ada yang diherankan, jangan mencela orang-orang bersalah atas kesalahan mereka, namun menangislah atas kesalahanmu sendiri".


Nabi SAW bersabda:
"Banyak tertawa menyebabkan matinya hati".
Sabda Nabi SAW:
"Barangsiapa yang terlalu banyak ketawa di masa mudanya, ia akan pikun di masa tuanya. Barangsiapa yang tertawa di masa kayanya, dia akan menangis di masa miskinnya. Dan barangsiapa yang tertawa di masa hidupnya, ia akan menangis disaat kematiannya".
Nabi SAW bersabda:
"Bacalah Al Quran dan menangislah. Andaikan kamu tidak bisa menangis, maka berpura-puralah menangis".


Firman Allah SWT:
"Hendaklah mereka tertawa sedikit dan banyak menangis, sebagai balasan apa yang mereka kerjakan. (QS.9 At Taubah:82)".
Maksudnya tertawa (sedikit) didunia dan banyak menangis di akherat.


Hasan RA berkata:
"Aneh sekali orang yang banyak tertawa, padahal dibelakangnya ada kematian".
Ibnu Abbas RA berkata:
"Barangsiapa yang banyak dosa dan dia tertawa, maka ia masuk neraka dalam keadaan menangis".
Dan Allah SWT memuji orang-orang menangis, firman-Nya:
"Mereka tersungkur dengan wajahnya sambil menangis. (QS.Al Isra':109)".


Firman-Nya:
"Mengapakah buku ini tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan semuanya dihitung. (QS.18 Al Kahfi:49)".
Kata Imam Auza'i:
"Maksud yang 'Kecil' adalah tersenyum dan yang 'Besar' adalah tertawa keras".


Sabda Nabi SAW:
Pada hari kiamat setiap mata menangis, kecuali ada 3 mata:

  1. Mata yang menangis karena takut kepada Allah.
  2. Mata yang terpejam dengan yang diharamkan Allah, dan
  3. Mata yang bangun malam menuju jalan Allah.
Dikatakan:
3 perkara yang menjadikan hati keras:

  1. Tertawa tanpa ada yang diherankan.
  2. Makan tanpa lapar, dan
  3. Berbicara tanpa ada kebutuhan.
Nabi SAW selalu memakai apa saja yang ada, baik sarung atau selendang, baju kemeja, jubah dan lain-lain. Dan yang paling menarik bagi beliau ialah pakaian warna hijau. Dan paling banyak pakaian beliau berwarna putih. Beliau SAW bersabda:
"Pakaikanlah buat orang-orang hidup dan kafankan buat yang mati".


Nabi SAW pernah punya pakaian luar dari sutra Sundus. Warnanya yang indah hijau membuat amat indah di kulit beliau yang putih. Pakaian beliau SAW semuanya diatas 2 mata kaki dan sarung beliau selalu terangkat antara 2 mata kaki dan pertengahan betis. Dan sungguh, beliau SAW pernah memakai jubah hitam. Dan Ummu Salamah berkata;
"Demi bapak dan ibuku sebagai tebusannya, apa yang bisa kau perbuat dengan jubah hitam ini".
Nabi SAW menjawab:
"Aku memakainya".
Kata Ummu Salamah RA:
"Aku belum pernah melihat yang lebih indah daripada keputihanmu dengan warna hitam".


Nabi SAW bersabda:
Bilamana memakai pakaian dimulai dari arah kanannya, dan beliau mengucapkan:
"Alhamdulillahilladzi kasaa nii maa awaa roobihi 'aurotii wattajala finnasi".
Dan bila beliau SAW melepaskan pakaiannya dari arah kiri. Bila beliau SAW memakai pakaian baru, dia akan memberikan pakaian bekas kepada orang miskin, lalu beliau SAW bersabda:
"Tiada orang muslim yang memberikan pakaian kepada muslim lainnya, dia tidak akan memberikan kecuali karena Allah. Maka orang ini selalu dalam tanggung jawab Allah dalam pemeliharaan atau kebaikan-Nya selama masih menutupi aurat orang yang diberi dalam keadaan hidup atau mati".


Nabi SAW pernah memiliki pakaian luar (semisal mantel) untuk tempat hamparan beliau. Pakaian itu bisa dilipat menjadi 2 lipatan. Dan beliau SAW pernah tidur diatas tikar, dimana dibawahnya tidak ada sesuatupun kecuali tikar itu sendiri.

Bantu Klik Iklan Dibawah Ya, Terima Kasih atas Bantuannya
Tag : kisah islami
0 Komentar untuk "Antara Menangis, Tertawa dan Pakaian"

Silahkan Beri Komentar Pada Setiap Postingan Disini Karena Komentar Anda Sangat Berarti Demi Kepentingan Bersama dan Blog ini Tapi Alangkah Baik dan Indahnya Jika Berkomentar Dengan Adab dan Sopan Santun. Jika artikel ini bermanfaat, mohon bantu di share ya dan tolong bantu klik iklannya.

"Please, Don't SPAM"

Back To Top