Antara Zakat dan Bakhil


Allah SWT berfirman:
"Janganlah orang-orang bakhil mengira bahwa barang-barang yang dianugerahkan Allah padanya akan lebih baik bagi mereka; bahkan itu merupakan kejahatan buat mereka. Kelak pada hari kiamat semua harta bendanya yang dibakhilkan akan dikalungkan ke leher mereka. (QS.3 Al Imran:180)".
Allah SWT berfirman:
".....celakalah orang-orang yang mempersekutukan-Nya; yaitu orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat. (QS.41 Sajadah/Fushilat;6-7)".
Artinya Allah menyamakan kedudukan orang yang tidak mengeluarkan zakat sama dengan orang musyrik.

Sabda Nabi SAW:
"Tak seorangpun yang tidak mengeluarkan zakat kecuali mereka (hartanya) akan diwujudkan ular besar botak kelak di hari kiamat, dimana ular itu dikalungkan dilehernya".
Sabda Nabi SAW:
Hai sahabat Muhajirin, ada 5 macam bencana yang akan menimpa kalian dan aku minta perlindungan atas Allah:
  1. Tidak akan menemuinya kecuali kemunkaran sudah jelas-jelas ditampakkan, yakni akan tersebar penyakit yang belum ditemui di zaman sebelumnya.
  2. Tidak mengurangi takaran kecuali akan ditimpa bencana kelaparan, biaya hidup semakin berat dan para penguasa menyeleweng,
  3. Mereka tidak enggan mengeluarkan zakat, kecuali akan dihalangi curah hujan dari langit. Andaikan tidak ada pernah yang haus tentu mereka tidak akan dituruni hujan.
  4. Mereka tidaklah memungkiri perjanjian dengan Allah dan Utusan-Nya, kecuali mereka akan dikuasai musuh dari jenis lain yang mengkudeta sesuatu yang ditangan mereka.
  5. Dan selama pemimpin-pemimpin mereka tidak memutuskan sesuatu berdasarkan Kitab Allah, maka Allah akan menciptakan kesusahan buat mereka.
Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang bakhil (pelit/kikir) selama hidupnya dan dermawan menjelang kematiannya".
Nabi SAW bersabda:
"Ada 2 hal yang tidak akan menyatu dalam jiwa seorang mukmin:
  1. Bakhil, dan
  2. Moral yang bejat.
Nabi SAW bersabda:
Takutilah terhadap sikap bakhil., sebab bakhil bisa menolak membayar zakat dan menjadikan mereka memutuskan tali persaudaraan, serta mengejek mereka untuk saling membunuh (menjatuhkan)".
Nabi SAW bersabda:
"Allah menciptakan kehinaan dengan hinaan kekikiran dan harta".

Hasan RA ditanya mengenai bakhil, dia berkata:
"Yaitu orang yang menganggap bahwa sesuatu yang diinfakkan akan terjadi kehancuran dan apa yang disimpan adalah kemuliaan".
Sumber malapetaka kikir ialah mencintai harta, panjang angan-angan, takut miskin dan terlalu mencintai anak-anak.
Ada hadits:
"Anak ternyata membuat orang jadi penakut dan kikir".
Bahkan ada sebagian manusia yang amat berat menunaikan zakat hartanya untuk berbuat baik terhadap diri sendiri atau keluarga. Kenikmatan dan cintanya hanya muncul ketika melihat uang masih dalam genggaman, padahal ia pun yakin bahwa suatu saat mati.

Seorang penyair menggubah mengenai sikap orang semacam itu;
"Wahai saudaraku, diantara lelaki ada binatang yang berbentuk lelaki cerdas dan teliti. Amat cerdas bila berhubungan dengan harta; dan ketika tiba bencana tidak menyadari menimpa agamanya".
Penyair lainnya:
"Bakhil merupakan penyakit yang berhubungan dengan penderitaan, dan itu tidak pantas buat orang yang memiliki harga diri: tidak,,,, tidak akan pantas buat yang berakal dan beragama. Barangsiapa yang mengutamakan bakhil dari hartanya, maka aku bersumpah atas umurku, bahwa dia benar-benar telah tertipu".
Aduh.....! Sungguh amat susah bagi orang yang mencegah hak duniawiah dan ukhrawiah, ia jual agamanya, dunianya dengan harga yang amat murah.
Kata penyair lainnya:
"Ketika harta benda tidak bermanfaat buat kawan, kerabat serta si miskin tidak terbagi, pada akhirnya akan dimiliki oleh ahli waris, sedangkan si bakhil hanya akan memperoleh penyesalan".

Kata Imam Basyar:
"Bertemu dengan orang bakhil mengakibatkan susah, bahkan memandang dia pun hati menjadi keras membatu".
Semua orang Arab mencela dan menghinakan sifat bakhil dan penakut. Kata seorang penyair:
"Berinfaklah, jangan takut miskin, rizki sudah dibagi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih. Semua harta dan kebakhilannya tidak akan bermanfaat, dan tidak berbahaya buat orang yang berinfak".
Penyair berkata:
"Aku sering melihat manusia dermawan punya banyak kekasih dan aku tidak melihat orang bakhil di jagad ini punya kekasih. Sungguh melihat sifat bakhil hanya membawa kehinaan bagi si empunya dan aku memuliakan diriku agar tidak disebut bakhil".

Cukup hina bagi si bakhil yang mengumpulkan harta tanpa memandang orang lain. Ia menangguhkan pedihnya bahaya tanpa merasakan kenikmatan dari hartanya. Sebagaimana yang diuangkapkan oleh Imam Waki':
"Orang tercela ialah orang yang tidak berhenti mengumpulkan harta untuk ahli waris, bahkan buat diri sendiripun ditolak, laksana anjing berburu yang menahan dirinya untuk memangsa barang buruannya".
Kata-kata hikmah yang terkenal dari orang bijak:
"Harta si bakhil dinanti dengan gembira oleh tragedi dan ahli waris".
Imam Abu Hanifah berkata:
"Aku melihat orang bakhil tidak ada keadilan, sifat itu hanya mendorong untuk menghabiskan saja, dan dia mengambil melebihi haknya sebab khawatir rugi. Barangsiapa yang punya sikap begini, maka tidak bisa dijamin rasa kepercayaannya".

Nabi Yahya AS bertemu dengan iblis. Nabi Yahya bertanya:
"Hai iblis, beritahukan padaku orang yang kamu cintai dan orang yang kamu benci".
Iblis menjawab:
"Manusia yang paling aku cintai ialah orang mukmin yang kikir. Dan manusia yang paling kubenci ialah orang fasik yang dermawan".
Nabi Yahya AS bertanya:
"Kenapa".
Kata iblis:
"Karena pelitnya orang kikir sudah cukup jelas buatku, sedangkan orang fasik yang dermawan, aku khawatir jangan-jangan Allah memandang kedermawanannya dan diterima".
Lalu iblis pergi sambil berkata:
"Andaikan engkau bukan Nabi Yahya AS pasti aku tidak akan memberitahumu".

Bantu Klik Iklan Dibawah Ya, Terima Kasih atas Bantuannya
    Tag : kisah islami
    1 Komentar untuk "Antara Zakat dan Bakhil"

    mari membersihkan harta kita dengan berzakat jika sudah memenuhi nisab.

    Silahkan Beri Komentar Pada Setiap Postingan Disini Karena Komentar Anda Sangat Berarti Demi Kepentingan Bersama dan Blog ini Tapi Alangkah Baik dan Indahnya Jika Berkomentar Dengan Adab dan Sopan Santun. Jika artikel ini bermanfaat, mohon bantu di share ya dan tolong bantu klik iklannya.

    "Please, Don't SPAM"

    Back To Top