Memusuhi Syetan


Bagi seorang mukmin wajib mencintai para ulama dan orang-orang shaleh, berkumpul dengan mereka dalam 1 majelis serta menanyakan sesuatu yang selalu menimpanya, kemudian memperoleh nasehat; menjauhi perbuatan jelek dan menganggap syetan sebagai musuh, sebagaimana difirmankan Allah SWT:
"Sesungguhnya syetan adalah musuh bagimu, maka anggaplah dia sebagai musuhmu. (QS.35:6)"
Maksudnya memusuhi syetan dengan jalan taat kepada Allah serta tidak melayani syetan dalam maksiat terhadap Allah SWT. Hati-hatilah engkau dengan syetan, hati-hati dari segi perbuatan atau I'tiqod dalam hatimu. Bilamana kalian mengerjakan amal, hati-hatilah, sebab bisa saja amal baik dimasuki sifat riya' oleh syetan untuk menghiasi perbuatan jahat dalam pandanganmu; maka mintalah perlindungan terhadap Tuhanmu.


Abdullah bin Mas'ud RA berkata:
Rasulullah SAW memberikan garis pada kita sambil beliau bersabda:
"Ini garis kearah Allah".
Lalu beliau SAW membuat garis lagi di sebelah kanan dan kiri, lalu beliau SAW bersabda:
"Didalam garis ini ada beberapa jalan, dimana setiap jalannya ada syetan yang selalu mengajak kesana,,,,"
Kemudian beliau SAW membaca ayat:
"Sesungguhnya ini adalah jalanku yang lurus, maka ikutilah jalanku ini, dan janganlah kamu mengikuti jalan yang lain agar kamu tidak bercerai-berai dari jalan-Nya. (QS.6 Al An'am:153)"
Dan Rasulullah SAW sudah banyak menerangkan kepada kita mengenai jalur-jalur syetan.


Diriwayatkan langsung dari Nabi SAW, sesungguhnya beliau SAW bersabda:
Ada seorang pendeta dari kalangan Bani Israil. Di lain pihak ada syetan menghampiri anak perempuan lalu mencekiknya. Dia memberikan keyakinan bahwa untuk menyembuhkan harus dibawa ke pendeta, namun si pendeta menolak menerima si perempuan. Namun keluarga perempuan tetap berusaha mendekati pendeta, pihak keluarga sudah berkali-kali mengunjungi pendeta, sampai akhirnya pendeta terpaksa menerima si perempuan.
Ketika si perempuan disamping pak pendeta untuk diobati, tiba-tiba syetan datang mempengaruhi pendeta, ia punya fikiran berhubungan intim dengan wanita ini. Tidak henti-hentinya syetan terus merayu, sampai akhirnya pendeta benar-benar terjebak menggauli si wanita. Akhir kata si wanita hamil karena si pendeta.


Kemudian syetan datang dan menggoda lagi:
"Sekarang celamu akan terbuka, sebab keluarganya akan datang kesini, maka bunuh saja si wanita ini dan bila keluarganya bertanya, bulang saja sudah mati".
Pendeta kalah; ia mengambil jalan itu sesuai kehendak syetan. Wanita mati dan dikubur, saat itu datanglah rombongan keluarga dan menanyakan anak wanitanya; dengan enteng si pendeta menjawab:
"Dia sudah mati".
Keluarga sangat marah dan hendak menangkap dan membunuhnya atas kematian anak wanitanya. Saat inilah syetan datang lagi dan berkata pada pendeta:
"Sesungguhnya aku sendiri yang mencekik dan membunuh wanita tersebut dan untuk meyakinkan keluarganya aku mempengaruhi agar dibawa kepadamu. Kalau ingin selamat, sekarang ikutilah aku agar bebas dari mereka".
Kata pendeta:
"Caranya bagaimana".
Jawab syetan;
"Sujudlah padaku 2X".
Dan si pendeta mengerjakan perintah syetan, lalu syetan berkata:
"Sesungguhnya aku sudah lepas dari urusan kamu".
Allah SWT berfirman:
"Semisal syetan ketika berkata kepada mereka; "Engkau kafir". Dan ketika manusia itu benar-benar menjadi kafir, syetan berkata: "Sesungguhnya aku sudah lepas dari urusan kamu. (QS.59:16)"


Ketika iblis bertanya kepada Imam Syafi'i:
"Bagaimana pendapatmu mengenai Tuhan, yang telah menciptakan aku menurut Ketentuan-Nya yang Dia kehendaki, dan memperlakukan aku dalam suatu masalah sesuai Kehendak-Nya. Dan setelah itu kalau Dia menghendaki juga, Dia akan memasukkanku kedalam surga atau aku dimasukkan kedalam neraka. Bagaimana pendapatmu, apakah Dia sudah berbuat adil atau sewenang-wenang".
Imam Syafi'i menjawab:
"Hai iblis, andaikan Dia menciptakan kamu untuk sesuatu yang kamu kehendaki, maka engkau sudah menganiaya dirimu sendiri. Namun kalau Dia menciptakan kamu untuk yang Dia kehendaki, maka jangan tanyakan semua yang dikerjakan, akan habislah semua yang sudah jadi tanpa bekas sesuatupun".
Iblis menjawab:
"Demi Allah wahai Imam Syafi'i, lantaran masalahku ini, aku sudah sama dengan mengeluarkan 70.000 orang ahli ibadah yang mengabdi kepada Allah".


Ketahuilah bahwa hati ibarat benteng dan posisi syetan adalah musuh yang berusaha menerobos masuk benteng untuk memiliki dan menguasai. Dan semua orang tidak mampu menjaga benteng kecuali menjaga pintu-pintunya, tempat masuk dan cela-celanya. Ia tidak bisa menjaga pintu itu sebelum mengetahui pintu (tempat masuknya syetan). Menjaga hati dari gangguan syetan hukumnya wajib 'ain bagi setiap mukallaf. Dan semua yang diwajibkan tidak akan berhasil kecuali menunaikannya. Juga tidak akan mampu mengusir syetan kecuali mengetahui tempat masuknya; mengetahui tempat masuknya itulah "Wajib". Padahal tempat masuknya syetan adalah sifat dan watak manusia dan semua tak terhitung banyaknya.


Tempat-Tempat Masuknya Syetan

  • Marah dan menuruti Kesenangan Nafsu:
Marah merupakan bencana yang merusak akal. padahal syetan amat mudah menerobos akal yang lemah. Dan acapkali manusia marah otomatis syetan mempermainkan layaknya anak kecil mempermainkan bola. Disebutkan sebagian kekasih Allah berkata kepada iblis:
"Perlihatkan pada bagaimana kalian menguasai anak cucu Adam".
Mereka menjawab:
"Aku menjeratnya ketika marah dan gembira".

  • Dengki dan Rakus
Orang yang rakus terhadap sesuatu pasti kerakusan tersebut membuat ia buta dan tuli, saat itu syetan menemukan cela untuk masuk. Kemudian syetan menunjukkan sisi kebajikan padanya atas sesuatu yang membuatnya berhasil mencapai kesenangan, padahal segi itu jelas-jelas munkar.
Diriwayatkan ketika Nabi Nuh AS menaiki kapalnya, ia memasukkan setiap jenis binatang secara berpasangan sebagaimana yang diperintahkan Allah padanya. Ternyata dalam kapal tersebut Nabi Nuh AS melihat kakek-kakek yang tidak dikenal. Nabi Nuh AS bertanya:
"Kenapa anda masuk kemari"
Ia menjawab:
"Aku masuk untuk menggait hati teman-temanmu agar hati mereka bersamaku dan tubuhnya dengan kamu".
Kata Nabi Nuh AS:
"Keluarlah dari kapalku wahai musuh Allah, Kamu adalah yang dilaknat".
Jawab iblis (kakek-kakek):
"Ada 5 cara, dimana aku mampu membinasakan manusia dan aku beritahukan 2 saja".
Allah SWT mewahyukan pada Nuh AS:
"Sesungguhnya kamu tidak membutuhkan yang 3, maka dia akan cerita padamu yang 2 saja".
Kata Nuh AS:
"Apa 2 macam itu".
Kata iblis:
"2 hal ini tidak pernah meleset untuk menjerumuskan manusia, yakni rakus dan dengki. Hanya karena dengki, aku menjadi makhluk terlaknat dan terkutuk. Dan mengenai rakus: maka sungguh semua yang di surga diperuntukkan kepada Adam kecuali buah khuldi dan aku mampu menyeret Adam AS untuk memakannya karena sifat rakus.

  • Kenyang
Walau kenyang dari makanan halal, sebab kenyang bisa mendorong kekuatan nafsu, padahal nafsu pedangnya syetan.
Diriwayatkan:
Sesungguhnya iblis muncul didepan Yahya AS dan iblis membawa berbagai alat penggait. Yahya AS pun bertanya:
"Wahai iblis, ini penggait untuk apa".
Jawab iblis:
"Semua ini kesenangan nafsu dan aku bisa menguasai anak cucu Adam dengan cara itu".
Tanya Yahya AS:
"Apakah disana termasuk aku".
Kata iblis:
"Kadang-kadang kamu terlalu kenyang sehingga aku rasuki rasa berat untuk shalat dan dzikir".
Tanya Yahya AS:
Apa ada lagi".
Jawab iblis:
"Tidak".
Kata Yahya AS:
"Demi Allah, aku wajib tidak lagi memenuhi perutku dengan makanan selama-lamanya".
Kata iblis:
"Demi Allah, aku tidak akan menasehati orang muslim untuk selama-lamanya".

  • Mencintai Kemewahan dari perabot Rumah Tangga, Pakaian, Mode Rumah
Sesungguhnya syetan kalau mengarahkan penglihatannya pada sesuatu hal, maka hal tersebut bisa menjadi kebiasaan bagi manusia. Sebab pandangan itu bisa bertelur dan menetas, lalu syetan tidak henti-hentinya mengajak manusia membangun rumah, menghias atap, pagar atau mempeluas bangunan. Akan diajak hidup bermewah-mewah; pakaian, kendaraan dan mengunggulkan bidang itu seumur hidupnya. Dan kalau syetan berhasil mendudukkan hati manusia pada posisi demikian, maka syetan tidak membutuhkan manusia lagi untuk kedua kalinya, karena bidang ini selalu tarik menarik (mempengaruhi) 1 sama lain tak pernah putus sampai datangnya ajal. Kematian itu pun lewat jalur syetan dan hawa nafsu. Dan ini termasuk kekhawatiran apakah bisa disebut "Su-ul khotimah (kematian yang jelek).

  • Thomak Dari Segi Kemanusiaan (Mengharap)
Sungguh telah diriwayatkan oleh Sufwan bin Salim:
Sesungguhnya iblis menjelma dihadapan Abdullah bin Handlolah, kata iblis:
"Hai Abdullah bin Hadlolah, aku akan mengajarkan sesuatu dan hafalkan".
Jawab Abdullah:
"Aku tidak butuh pengajaranmu".
Kata iblis;
"Lihatlah.... kalau baik bisa kau ambil dan kalau jelek bisa kau tolak. Hai Ibnu Handlolah, janganlah engkau minta kepada seseorang selain Allah dengan permintaan yang terlalu berhasrat. Ingatlah ketika engkau marah, keadaan seperti itu aku menguasaimu.

  • Tergesa-gesa dan Menunda-nunda Menyelesaikan Urusan
Nabi SAW bersabda:
"Tergesa-gesa merupakan sifatnya syetan dan tenang merupakan sikap dari Allah".
Ketika manusia tergesa-gesa syetan mempengaruhi akan kejahatan kepada manusia dan mereka tidak menyadari. Diriwayatkan:
Sesungguhnya ketika Isa bin Maryam dilahirkan, para syetan mendatangi iblis untuk untuk melaporkan, katanya:
"Berhala-hala pada pagi ini kepalanya terjungkir".
Iblis menjawab:
"Ini peristiwa yang benar-benar terjadi, sekarang tunggu disini".
Maka iblis terbang, sesampai pada 2 belah bumi tidak menemukan apa-apa kecuali Isa sudah dilahirkan dan ia melihat para malaikat sudah mengerumuninya, maka kembalilah iblis ke para syetan tadi. Ia berkata:
"Sesungguhnya tadi malam ada seorang Nabi dilahirkan, padahal tidak ada seorang wanita yang hamil atau melahirkan kecuali pasti saya hadir disana (untuk menyusupkan kejahatan), maka setelah malam ini jangan harap ada berhala disembah lagi, dimana sekarang datanglah anak cucu Adam dari arah ketergesaan dan kelambanan".

  • Uang dan Segala Bentuk Kekayaan dari Segi Harta Benda, Kendaraan, Pekarangan
Sebab sesuatu yang banyaknya melebihi kadar bahan kebutuhan pokok adalah sumber munculnya syetan. Kata Tsabit Al Banani:
Ketika Rasulullah SAW diutus sebagai Nabi dan Rasul, maka iblis berkata kepada para syetan:
"Sungguh telah terjadi peristiwa, sekarang periksa apa yang sesungguhnya terjadi".
Para syetan itu pergi memutar-mutar sampai letih, hingga akhirnya para syetan kembali lagi ke iblis sambil berkata:
"Tadi kami tidak tahu".
Kata iblis:
"Aku sendiri (yang pergi) dan datang kepada kamu dengan membawa suatu kabar".
Kemudian ia pergi, lalu datang dan berkata;
"Ternyata Allah benar-benar telah mengutus Nabi Muhammad SAW".
Kata Tsabit Al Banani:
Lalu iblis mengirim para syetan untuk menemui para sahabat Nabi SAW namun syetan kembali dengan tangan hampa. Mereka berkata:
"Sama sekali kami belum pernah menemukan sebuah hari seperti hari-hari mereka yang selalu berdiri shalat dan semuanya bisa terhapus".
Kata iblis pada anak buahnya:
"Berilah mereka senggang waktu, semoga Allah membuka masalah duniawi di mata mereka, sehingga kita bisa memperoleh keuntungan dari mereka".

  • Bakhil dan Takut Miskin
Masalah ini merupakan pokok urat yang memberatkan orang ber-infaq, serta selalu berkeinginan menimbun harta, padahal disana ada siksa yang pedih. Termasuk bahayanya bakhil ialah sangat bersemangat berdagang untuk mengumpulkan harta, padahal pasar merupakan sarangnya syetan.

  • Fanatik Terhadap Madzhah, Mengutamakan Kesenangan Pribadi, Dendam terhadap Lawan dan Meremehkan Lawan
Dimana semua ini watak merusak dan mencelakakan orang ahli ibadah maupun orang fasik. Kata Hasan RA:
"Sampai kepada kita bahwa iblis pernah mengatakan 'Aku menghias umat Muhammad dengan berbagai maksiat, lalu mereka mematahkan punggungku dengan bacaan istighfar. kemudian aku menghiasi lagi dengan dosa-dosa yang tak akan mereka memohon ampun pada-Nya, yakni dosa-dosa yang timbul dari kesenangan".
Benarlah apa yang dikatakan iblis, sebab mereka tidak akan sadar bahwa didalam kesenangan ada suatu sebab yang mampu mendorong kearah perbuatan maksiat, lalu bagaimana mungkin mereka mohon ampun lantaran suatu kesenangan.

  • Buruk Sangka Sesama Muslim
Seorang muslim wajib menjaga diri dari watak dan prasangka dari hal-hal yang tersembunyi. Saya melihat manusia selalu berburuk sangka pada yang lain untuk mencari aib, maka mengertilah bahwa sesungguhnya dia sendiri yang memiliki batin kotor yang memantul dari hatinya. Dengan demikian manusia wajib menutup pintu-pintu hatinya dan membuka sesuatu yang bisa mengingatkan kepada Allah.

Perundingan Pertama Membunuh Nabi Muhammad SAW
Tepatnya hari sabtu, karena itu ada periwayatan yang mengatakan bahwa hari sabtu adalah hari makar dan tipu daya. Ibnu Ishaq RA bercerita:
"Ketika orang-orang kafir Quraisy mengetahui para sahabat Nabi SAW hijrah, juga mengetahui akan ada semakin banyak orang-orang yang ingin menjadi sahabat Nabi SAW mereka pun jelas menjadi takut akan berita hijrah ini. Sebab mereka tahu kemungkinan besar Nabi Muhammad SAW akan memerangi mereka. Lalu mereka berkumpul dalam "Darul Nadwah" tepatnya di rumah Qushoo bin Kilab. Dinamakan Darul Nadwah ialah karena digunakan tempat untuk berunding, dimana orang-orang Quraisy tidak memutuskan suatu masalah kecuali ditempat itu. Disana pun dilarang masuk kecuali orang-orang Quraisy yang sudah berumur 40 tahun, termasuk Abu Jahal.


Mereka berkumpul pada hari sabtu. Mereka ditemani iblis dengan menyamar sebagai orang tua bangsa Najd. Saat itu iblis berdiri di pinggir pintu seperti orang tua yang agung, pakai batt, yakni jubah tebal dari sutra yang sering dipakai para ulama besar. Orang-orang bertanya:
"Syeikh ini dari mana".
Iblis menjawab:
"Dari Najd, dia (maksudnya: diri sendiri; iblis) sudah mengetahui apa yang kamu putuskan dan dia pun datang untuk mendengar pembicaraan kalian, mungkin dia berpendapat atau memberi nasehat untuk kalian".
Kata mereka:
"Masuklah...".
Iblis pun masuk dan ikut bermusyawarah mengenai Muhammad SAW. Jumlah mereka 100 orang tapi ada riwayat mengatakan 15 orang.


Pendapat Abul Buhaira (kelak ia terbunuh dalam keadaan kafir saat perang badar), katanya:
"Masukkan saja ke dalam penjara besi, kunci rapat-rapat, dan tunggu saja sampai dia tertimpa sesuatu seperti yang pernah menimpa para penyair sebelum dia".
Orang Najd berkata:
"Itu bukan pendapat. Demi Allah! Andaikan kalian memenjarakan dia dalam penjara besi, pasti perintahnya mampu mengeluarkan dia, dari belakang dan menuju para sahabatnya lagi. Karena bisa dipastikan para sahabatnya akan menyerbu kalian dan merebut dia dari tangan kalian. Dan mereka akan memperoleh pendukung lebih banyak dari golongan kalian dengan membawa Muhammad SAW sehingga kalian terkalahkan. Ini jelas bukan pendapat, cari pendapat yang lain saja".


Pendapat Aswad bin Rabi'ah bin Amr Al Amiri:
"Kita usir saja dia, kita buang jauh dari negeri kita dan kita tidak peduli kemana dia pergi".
Najd Laknatullah (iblis) berkata:
"Demi Allah, itu pun bukan pendapat. Tidakkah kalian mengerti bahwa budi bahasanya amat santun! Yang mampu menaklukkan hati para tokoh hanya dengan bekal yang ia miliki! Demi Allah, kalau pendapat ini kalian laksanakan hatiku tidak tenang. karena ia masih mampu bertempat di golongan bangsa Arab lainnya. Dia jelas mampu menguasai mereka lagi dengan tutur katanya dan mereka akan semakin banyak memusuhi kalian untuk merebut kekuasaan dari tangan kalian, lalu dia akan berbuat sekehendak hatinya terhadap kalian. Sekarang cobalah fikir sekali lagi".


Abu Jahal berpendapat:
"Demi Allah, aku punya pendapat yang kalian tidak akan terfikirkan. Aku berpendapat, sebaiknya kamu memilih seorang pemuda yang gagah berani dari suku kalian, pemberani, bangsawan dan jujur. mereka diberi bekal pedang yang tajam, lalu menyerbu Muhammad SAW dan memukulnya sekaligus seperti pukulan 1 orang. Mereka secara serentak membunuh Muhammad, sementara kita bisa enak-enakan disini dan tuntutan balas dendam kematian Muhammad tidak mungkin dilakukan Abdul Manaf memerangi semua sukunya sendiri. Kita hanya ramai-ramai menyerahkan niatnya pada mereka".
Orang Najd laknatullah berkata:
"Inilah baru pendapat yang benar dan aku tidak mendengar ada pendapat lagi".
Maka keputusan itu menjadi bulat untuk membunuh Muhammad SAW, setelah itu mereka menutup sidang.


Malaikat Jibril kemudian datang kepada Nabi Muhammad SAW, ia berkata:
"Malam ini engkau jangan tidur ditempat tidur yang biasa kamu tiduri".
Malam pun datang, mereka sudah berkumpul didepan pintu Nabi Muhammad SAW sambil mengintai. Ditempat itu dianggapnya Muhammad tidur, lalu mereka pun menyerbu. Padahal sebelumnya Rasulullah SAW memerintah Ali tidur ditempat beliau SAW dengan menutup dan menggunakan selimut beliau SAW yang berwarna hijau. Selimut ini yang dipakai --setelah kejadian ini-- untuk sholat Jum'at dan shalat 2 hari raya 'Id. Jadi orang yang pertama menjual dirinya kepada Allah dengan melindungi Rasulullah ialah Ali. Ali KW menuangkan dalam gubahan syair:
"Aku telah menjaga orang terbaik yang menginjak tanah dengan diriku.
Orang yang thawaf pada rumah kuno.
Orang yang thawaf pada hijr ismail.
Utusan Tuhan!
Dia merasa takut mereka menyelenggarakan maka buatnya Allah menyelamatkan dari makar itu.
Dzat yang memiliki Anugerah.
Semalam Rasulullah SAW aman dalam gua.
Terjaga, dan selalu dalam penjagaan-Nya.
Semalaman aku mengawasi mereka, dan mereka tidak menemukan kami.
Padahal aku benar-benar sudah menampakkan diriku untuk ditawan atau dibunuh.


Nabi Muhammad SAW kemudian keluar melewati mereka. Allah sudah mencabut penglihatan mereka, dan seorang diantara mereka yang bisa melihat. Adalah beliau SAW menaburkan debu kearah kepala mereka, sambil beliau membaca surah "Yasin" dari ayat 1 sampai pada ayat:
"Lalu Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak bisa melihat. (QS.36 Yasin:9)"
Kemudian beliau SAW meninggalkan tempat itu sesuai yang dikehendaki.


(Kembali pada orang-orang kafir); tiba-tiba datang seseorang kepada mereka, dia berkata:
"Apa yang kalian kerjakan disini".
Mereka menjawab:
"Muhammad"
Dia berkata:
"Aduh! Allah benar-benar telah membuat kalian gagal. Demi Allah, tadi ia sudah keluar lewat didepan kalian, dan ia tidak meninggalkan sesuatu pada kalian kecuali debu yang sekarang ada diatas kepala kalian, kemudian ia pergi meninggalkan tempat ini, sementara kalian tidak tahu apa yang terjadi pada kalian".


Mereka meletakkan tangan di kepala masing-masing, dan disana memang ada debu. lalu mereka melihat ke dalam, ternyata yang ditunggu sejak tadi adalah Ali KW yang berada ditempat beliau SAW, berikut selimut yang dipakai Ali milik beliau SAW. Mereka masih menunggu sampai pagi sampai akhirnya Ali bangun dari tidurnya.
Diantara mereka ada yang berkata:
"Ternyata benar apa yang diceritakan orang pada kita".
Peristiwa ini membuat turunnya ayat:
"Ketika orang-orang kafir berusaha memperdaya kamu, agar mereka bisa memenjarakan kamu, membunuh kamu atau mengusir kamu. Mereka memperdaya kamu, maka Allah yang membalas tipu daya mereka. Dan Allah adalah sebaik-baik Dzat Yang Maha Memperdayakan. (QS.8 Al Anfal:30)".


Ada gubahan syair:
"Sekali-kali jangan engkau mengeluh
Tidakkah setiap kesulitan terdapat kemudahan.
Semua hal punya ukuran waktu dan ketentuan takdir.
Obyek Ketentuan disekitar kita hanyalah sebuah pertimbangan
Dan diatas pengaturan kita ada pengaturan Allah"


Kemudian Allah SWT memberikan izin kepada Nabi Muhammad SAW untuk hijrah. Berkatalah Ibnu Mas'ud RA dalam sebuah firman Allah:
"Dan katakanlah: Ya Tuhan, masukkanlah aku dengan kebenaran, dan keluarkan aku dengan benar, serta jadikanlah aku dari Sisi-MU Kekuasaan yang menolong. (QS.17 Al Isra':80)"
Dan malaikat jibril memerintahkan agar ada sahabat yang menyertai, yakni Abu Bakar RA.


Diriwayatkan oleh Imam Hakim melalui Ali KW:
Sesungguhnya Nabi SAW bertanya kepada jibril:
"Siapakah yang ikut hijrah bersamaku".
Jibril menjawab:
"Abu Bakar".
Kemudian Nabi SAW memberitahukan tentang hijrahnya kepada Ali KW dan setelah itu beliau SAW memerintahkan menggantikan (tempat tidur beliau SAW) sehingga beliau SAW bisa menitipkan harta benda buat orang-orang disisi Nabi SAW.


Diriwayatkan Imam Thabrani dalam hadits Asma:
Nabi SAW selalu mendatangi kami ketika beliau SAW di Mekkah setiap hari 2X pagi dan sore. Ketika waktu agak terang beliau SAW datang kepada kami, aku berkata:
"Ayah, yang menutup kepalanya ini adalah Rasulullah SAW. Dia datang pada waktu yang beliau tidak pernah datang".
Kata Abu Bakar RA:
"Ayah dan ibu menjadi tebusan buat beliau SAW. Demi Allah, saat seperti ini pasti beliau SAW tidak kesini kecuali ada urusan yang besar".
Kata Aisyah RA:
"Rasulullah SAW datang minta izin, maka Abu Bakar (ayah) memberikan izin, Abu Bakar menggeser duduknya tepat disisi tempat duduk Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya DIA sudah mengizini aku untuk hijrah".
Kata Abu Bakar RA:
"Aku akan menyertaimu dan ibu bapakku sebagai tebusan engkau, Ya Rasulullah".
Nabi SAW bersabda:
"Ya".
Kata Aisyah RA:
"Aku melihat Abu Bakar menangis, padahal sebelumnya aku tidak mengira ada seorang lelaki yang menangis karena gembira".
Kata Abu Bakar RA:
"Ambillah 1 atau 2 dari kendaraanku, dan sebagai tebusannya ialah bapak dan ibuku, ya Rasul".
Sabda Nabi SAW:
"Tidak, namun aku akan menghargai".


Dalam sebuah riwayat; kemudian Abu Bakar berkata:
"Kalau engkau mau dengan harganya".
Lalu beliau SAW mengambil disertai dengan harganya. Ini tidak lain agar hijrah beliau SAW kepada Allah dengan harta dan jiwanya karena demi cintanya dalam memenuhi hijrah kepada Allah SWT. Aisyah bercerita:
"Kemudian kami mempersiapkan bekal untuk mereka secepat mungkin".

Dikatakan dalm riwayat lain:
Perbekalan yang paling disenangi; kami membuat sarafah, yakni makanan dalam jirab (wadah dari kulit).
Al Waqidi menambah:
"Sesungguhnya dalam jirab itu berupa daging kambing yang sudah dimasak".
Kata Aisyah:
Asma' menyobek ikat pinggangnya untuk mengikat mulut jirab. Itulah sebabnya ia dijuluki "Dzatun Nithoqoini".

Berangkat Ke Gua Tsur
Aisyah bercerita:
Kemudian berangkatlah Rasulullah dan Abu Bakar ke gua Tsur, disana mereka bersembunyi sampai 3 malam. Gua Tsur berada di gunung Mekkah. Dinamakan Tsur karena ditemukan oleh orang yang bernama Tsur bin Abdu Mapah.
Diriwayatkan:
Keduanya keluar dari buah kayu, yakni perkakas pintu kecil rumah Abu Bakar. Mereka menuju gua selalu di malam hari.
Diriwayatkan:
Sesungguhnya Abu Jahal pernah berpapasan dengan mereka saat berlalu. Kata Asma' binti Abu Bakar:
"Abu Bakar pergi dengan membawa hartanya 5.000 dinar".
Orang-orang Quraisy merasa kehilangan Nabi Muhammad SAW, mereka mencari di sekitar Mekkah wilayah dataran tinggi atau yang rendah. Mereka menyebarkan juru lacak, yakni orang-orang yang mengetahui jejak orang dari berbagai sudut. Orang yang pergi ke Gua Tsur jejaknya pasti disana, mereka tak henti-hentinya melacak, namun jejak itu hilang belum sampai ke gua Tsur. Orang-orang Quraisy amat berat kehilangan Nabi SAW dan mereka berjanji menghadiahkan 100 unta bila berhasil mengembalikan Nabi Muhammad SAW.


Diriwayatkan:
Sesungguhnya ketika beliau SAW masuk ke gua bersama Abu Bakar, Allah menumbuhkan pohon Roah yang terkenal dengan sebutan pohon Ummi Ghoilan. Pohon itu tumbuh dan menghalangi orang-orang kafir melihat gua. kemudian Allah 'Azza Wa Jalla memerintah laba-laba untuk membuat rumah didepan gua, lalu mengutus 2 ekor merpati liar untuk singgah dan membuat sarang di pintu gua. Ini merupakan upaya penghalang orang-orang kafir terhadap beliau SAW. Dan dikatakan bahwa merpati-merpati di Tanah Haram ini,  adalah keturunan dari 2 merpati tersebut setelah berhasil menjaga Rasulullah SAW dan Abu Bakar. Lalu keturunan mereka dipelihara di Tanah Haram tanpa ada yang mengganggu.


Datanglah para pemuda Quraisy dari tiap marga dengan membawa tongkat, pentung dan pedang. Sebagian mereka melihat gua, mereka melihat ada 2 sarang merpati diluar mulut gua, dia pun kembali kepada kawan-kawannya. Kawan-kawannya bertanya:
"Bagaimana usaha kamu".
Jawabnya:
"Aku melihat ada 2 merpati liar, lalu aku menyimpulkan bahwa tidak mungkin ada seseorang didalamnya".
Padahal Rasulullah SAW mendengar perbincangan mereka. Mengertilah beliau bahwa Allah telah melindunginya.
Sebagian diantara mereka ada yang berkata:
"Kita masuk saja ke dalam gua itu".
Umayyah bin Khalaf membantah:
"Apa keperluanmu masuk gua".
Disanapun ada laba-laba yang lebih tua dari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Andaikan dia masuk tentu telurnya pecah dan sarangnya berantakan. Cara ini lebih tajam untuk melemahkan anggapan daripada dilawan dengan tentara. Fikirlah..... bagaimana mungkin sebatang pohon mampu melindungi orang yang dicari dan menyesatkan yang mencari! Juga seekor laba-laba datang dan menutup pintu pencarian. Dan bagaimana upaya laba-laba menenun rumahnya sampai yang dicari (Nabi SAW) menjadi kabur bagi yang mencari! Peristiwa hebat merupakan tanda-tanda kemuliaan Nabi SAW dan alangkah cantiknya gubahan Ibnu Naqib:
"Tatkala ulat sutra memintal benang
Benang itu amat indah untuk dipakai segala sesuatu
Namun laba-laba lebih mulia, karena upaya memintal diatas kepala Nabi SAW".


Diriwayatkan oleh Imam Syaikhani, melalui Annas RA. Katanya:
Abu Bakar berkata kepadaku:
"Aku berkata kepada Nabi SAW ketika kami di gua: andaikan seseorang diantara mereka melihat telapa kakimu, tentu mereka melihat kita. Sabda Nabi SAW:
"Apa perkiraanmu tentang nasib 2 orang yang ketiganya adalah Allah".
Sebagian ulama menerangkan;
"Sesungguhnya Abu Bakar mengucapkan itu Nabi SAW bersabda: Andaikan mereka datang kesini, pasti kita akan pergi kesana".
Lalu Abu Bakar melihat ada bagian yang terbuka, tiba-tiba terlihat laut lepas yang tersambung dengan gua, dimana disana sudah ada perahu yang terikat dengan gua.


Dari Hasan Al Bishri:
Sesungguhnya malam itu Abu Bakar RA berangkat bersama Nabi Muhammad SAW ke gua. Kadang-kadang ia berjalan didepan beliau SAW, kadang-kadang dibelakangnya. Beliau SAW bertanya:
"Kalau aku yang teringat, aku yang mencari jalan dan harus didepan, tetapi kalau aku tidak ingat, aku pun harus dibelakangmu".
Beliau SAW bersabda;
"Andaikan terjadi sesuatu, apakah engkau lebih senang dibunuh untuk melindungi aku".
Jawab Abu Bakar RA:
"Benar, Demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan haq".
Dan ketika mereka sampai di gua Abu Bakar berkata:
"Ya Rasul, tunggu dulu, kubersihkan dulu gua ini untukmu'.
Ia pun lantas membersihkan dengan meraba-rabakan tangannya. Kalau ia melihat ada batu, ia menyobek pakaiannya untuk menutupi batu itu, sampai habis pakaiannya ternyata masih ada batu yang terlihat. Kemudian ia meletakkan tumitnya untuk menutupi batu itu agar tidak menyakiti Rasulullah.


Rasulullah SAW pun masuk gua, merebah dan meletakkan kepala beliau SAW dipangkuan Abu Bakar sampai beliau SAW tertidur. Tiba-tiba Abu Bakar merasakan kakinya tertancap di batu, namun ia tidak bergerak agar Nabi SAW tidak terbangun. Karena (menahan sakit) mata Abu Bakar berlinang menangis dan air mata itu menggulir mengenai wajah Rasulullah SAW. Beliau bertanya:
"Ada apa wahai Abu Bakar". Sabda Rasulullah SAW.
Jawab Abu Bakar:
"Kakiku tertancap batu, ya Rasul. Semoga ayah dan ibuku menjadi tebusanmu".
Kemudian Rasulullah SAW meniup (kaki) Abu Bakar untuk menghilangkan rasa sakit.


Alangkah indahnya bait Hasan bin Tsabit RA:
"Orang kedua dari 2 orang yang berada di gua;
Saat musuh mengelilingi dan naik gunung.
Namun cinta terhadap Rasulullah membuat ia mengerti; mengerti
Kalau dia tidak bisa diganti oleh makhluk apapun".
Rasulullah SAW keluar dari Mekkah hari kamis dan keluar dari gua hari senin, artinya dalam gua selama 3 hari. Kejadian ini tepat awal bulan Rabi'ul Awal. Dan beliau SAW masuk ke Madinah hari setelah 12 hari tepat hari Jum'at.


Bayangan Iblis
Ada orang ahli zuhud bernama Zakariah mengalami sakit keras dan amat dekat sekali kematiannya. Dalam keadaan sakaratul maut itu kawannya menjenguk dan menuntun membaca:
"Laa ilaahha illallaahhu Muhammadarosulullaaah...".
Namun si zahid memalingkan wajahnya tak mau mengucapkan. Diulangi lagi, namun si zahid tetap enggan. Diulangi lagi ketiga kalinya, akhirnya si zahid berkata:
"Aku tidak akan mengucapkan".
Maka temannya langsung pingsan.


Ketika sakitnya sudah berlalu beberapa hari ia membuka mata dan wajahnya, dan bertanya:
"Apakah engkau membacakan sesuatu padaku".
Mereka berkata:
"Ya. Kami membacakan untukmu syahadat 3X dan engkau tidak mau menjawab, bakan berkata 'Tidak. Aku tidak akan mengatakan'".
Si zahid akhirnya bercerita:
Iblis datang padaku. Ia menggerak-gerakkan mangkuk sambil berkata:
"Apakah engkau butuh air".
Aku menjawab:
"Ya".
Dia menjawab:
"Kalau begitu katakan bahwa Isa anak Allah".
Aku pun berpaling. Lalu ia datang lagi dari arah kakiku dan berkata seperti tadi, aku pun berpaling. Dan untuk yang ketiga, ia berkata padaku. Lalu aku jawab:
"Tidak. Aku tidak akan mengatakan".
Dia langsung membanting mangkuknya ke tanah sambil melarikan diri.
"Jadi aku menolak iblis, bukan kamu. Aku tetap bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah".

Diriwayatkan melalui Umar bin Abdul Aziz, ia berkata:
"Ada sebagian ulama yang minta petunjuk Allah agar ditunjukkan tempatnya syetan dihati ketika menggoda anak cucu Adam".
Lalu ia diperlihatkan dalam mimpi tubuh lelaki yang menyerupai kristal, dimana dalam bagian tubuhnya bisa dilihat dari luar. Disana melihat syetan seperti katak bertengger di bahu kiri antara bahu dan telinganya. Syetan tersebut punya belalai panjang dan kecil untuk dimasukkan melalui bahu kiri, masuk kedalam hati menyusupkan perasaan was-was. Dan ketika dzikir kepada Allah, syetan itu mundur.


"Ya Allah, jangan campurkan syetan kepada kami suatu keinginan, juga bukan manusia-manusia yang hasud. Tolongkan kami untuk bisa syukur dan dzikir kepada-MU lantaran seorang utusan-MU sebagai penutup para Nabi-Nabi-MU".

Bantu Klik Iklan Dibawah Ya, Terima Kasih atas Bantuannya
Tag : kisah islami
3 Komentar untuk "Memusuhi Syetan"

Tank's berat atas ilmunya. Kujadikan tambahan bekal tuk memupuk tunas bangsa

Silahkan Beri Komentar Pada Setiap Postingan Disini Karena Komentar Anda Sangat Berarti Demi Kepentingan Bersama dan Blog ini Tapi Alangkah Baik dan Indahnya Jika Berkomentar Dengan Adab dan Sopan Santun. Jika artikel ini bermanfaat, mohon bantu di share ya dan tolong bantu klik iklannya.

"Please, Don't SPAM"

Back To Top