Keutamaan Cinta Kasih


Sabda Nabi SAW:
"Tidak masuk surga kecuali orang penyayang".
Sabda Nabi SAW:
"Seorang penyayang bukan seorang yang menyayangi dirinya sendiri, melainkan menyayangi dirinya dan orang lain".
Maksud mencintai diri sendiri ialah menyayangi diri sendiri agar terhindar dari siksa Allah SWT dengan meninggalkan maksiat kepada Tuhan. Dan tobatnya maksiat ialah mengerjakan ketaatan dengan ikhlas".
Maksud cinta terhadap orang lain ialah tidak menyakiti sesama muslim. Nabi SAW bersabda:
"Muslim sejat ialah selamat diantara manusia akan tangan dan lidahnya".
Juga penting mencintai binatang, maksudnya tidak memaksakan hal-hal yang tidak mampu. Pernah ada riwayat bahwa Nabi SAW bersabda:
"Diantara lelaki ada yang berjalan keras sampai ia merasa haus dan ia menemukan sebuah kumur, kemudian ia turun ke sumur dan minum. Namun tidak seberapa jauh ia melihat anjing yang menjulur-julurkan lidahnya karena haus sebagaimana yang ia rasakan. Lalu ia memenuhi sepatunya dengan air, ia pegang mulut sepatunya, lalu diminumkan ke anjing. Maka Allah menganugerahi dia dan mengampuninya".
Para sahabat bertanya:
"Ya Rasul apakah kita memperoleh pahala dengan memperlakukan binatang".
Sabda Nabi SAW:
"Segala sesuatu yang punya jantung masih segar ada pahalanya".

Melalui Annas bin Malik, ia berkata:
Suatu malam Umar mengadakan ronda dan ia pun melewati rombongan yang sedang singgah. Umar RA khawatir jangan-jangan mereka diserang pencuri. Ia menemui Abdurrahman bin Auf RA, ia bertanya:
"Wahai Umar, apa yang menyebabkan kamu datang kesini".
Kata Umar RA Amirul Mukminin:
"Aku bertemu rombongan yang singgah, aku pun berkata pada diriku sendiri, kalau mereka tidur semalaman jangan-jangan ada pencuri mendatangi mereka, maka mari kita berangkat menjaga mereka".

Kata Annas RA:
"Mereka berdua berangkat dan duduk dekat dengan rombongan untuk menjaga dan saat fajar menyingsing, Umar RA berkata:
"Wahai rombongan, shalatlah kalian".
Saat melihat rombongan bangun, keduanya langsung pulang'. Artinya kita wajib mengikuti jejak para sahabat Nabi SAW dan Allah amat memuji mereka dengan firman-Nya:
Orang-orang yang saling menyayangi diantara mereka. (QS.48:29)"
Yakni mereka para sahabat Nabi saling menyayangi antar muslim dan semua makhluk, bahkan menyayangi kafir dzimmi (yang membayar pajak pada Kekuasaan Islam".

Diriwayatkan melalui Umar RA dimana ia melihat seorang kafir dzimmi yang mengemis diantara pintu ke pintu, padahal dia sudah tua. Umar pun berkata:
"Kami tidak adil kepadamu, kami mengambil pajak darimu ketika kamu masih muda, dan hari ini kami telah menyia-nyiakanmu".
Kemudian Umar RA memerintah untuk mengirim bahan makanan untuk orang ini dari "Baitul Mal" milik Islam.


Diriwayatkan melalui Ali KW, ia berkata:
Aku pernah melihat Umar RA pagi-pagi sudah di pelana unta di Abthah. Aku pun berkata:
"Hai Amirul Mukminin, engkau hendak kemana".
Ia menjawab:
"Unta telah lepas dari zakat dan aku mau mencarinya".
Aku pun berkata:
"Engkau sama dengan membuat rendah khalifah-khalifah sesudah engkau".
Dia menjawab:
"Engkau jangan berkata begitu, wahai Abul Hasan; demi Tuhan yang telah mengutus Muhammad SAW akan tugas kenabian, andaikan anak domba itu pergi ke sungai Furat, pasti Umar besuk pada hari kiamat akan mengambilnya. Sebab tiada kehormatan bagi seorang penguasa yang menyia-nyiakan sesama muslim, juga tidak jua bagi orang fasik yang meresahkan orang-orang mukmin".


Diriwayatkan melalui Hasan RA dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda:
"Wali-wali dari umatku tidak masuk surga karena banyak shalatnya dan sering puasanya, melainkan mereka masuk surga karena selamat hatinya; murah hati dan sayang sesama muslim".
Dari Nabi SAW:
"Orang-orang penyayang akan disayangi Tuhan Yang Maha Penyayang, maka sayangilah semua yang di bumi, pasti yang dilangit pun akan menyayangimu".
Sabda Nabi SAW:
"Barangsiapa yang tidak menyayangi, dia pun tidak disayangi. Barangsiapa yang tidak mengampuni, tentu tidak akan diampuni".


Kata Malik bin Annas RA, bahwa Nabi SAW bersabda:
"Ada 4 hak orang Islam terhadapmu ialah kamu menolong mereka, memohonkan ampun mereka atas dosanya, menjenguk mereka ketika sakit dan mencintai mereka yang mau bertobat".


Diriwayatkan sesungguhnya Nabi Musa AS berkata:
"Wahai Tuhan, lantaran apa Engkau menjadikan aku sebagai orang pilihan".
Allah berfirman:
"Lantaran kasih sayangmu terhadap makhluk-KU".

Dari Abu Darda:
Dia pernah mengikuti anak-anak, lalu membeli burung pipit dari anak-anak itu kemudian dilepaskan sambil berkata:
"Pergi dan hiduplah".


Sabda Nabi SAW:
"Ibarat seorang mukmin ketika saling sayang menyayangi, kasih mengasihi, saling silaturahmi tak ubahnya sebuah badan; manakala ada bagian badan yang sakit, sekujur tubuh pun saling memanggil untuk ikut merasa sakit dan berjaga".


Israiliyat
Ada orang ahli ibadah di kalangan bani Israil melewati setumpuk pasir. Suatu saat ia dilanda kelaparan yang amat sangat, sampai-sampai tidak aneh kalau dia menghayal dalam hatinya:
"Andaikan pasir ini berubah tepung gandum, aku pasti mampu membuat kenyang semua bani Israil".
Lalu Allah menurunkan wahyu pada Nabi-Nya Bani Israil:
"Beritahukan pada si fulan; Sesungguhnya Allah sudah mencatat pahala sebanyak pasir yang berubah tepung gandum sampai kamu membuat kenyang mereka dengan pasir".
Untuk itulah Rasulullah SAW bersabda:
"Niat seorang mukmin lebih baik dari amalnya".


Kisah:
Pada suatu hari Isa keluar dan bertemu iblis, ditangannya ada madu dan abu, Isa pun bertanya:
"Apa yang akan kau lakukan dengan madu dan abu ini, hai musuh Allah!"
Iblis menjawab:
"Madu ini kuletakkan pada bibir orang ahli menggunjing sampai mereka (puas) dengan gunjingannya. Sedangkan abu ini kuletakkan pada wajah anak-anak yatim sampai orang-orang mencaci mereka".


Nabi SAW bersabda:
Sungguh bila seorang anak yatim dipukul, Arsy akan bergunjang dan menangis, lalu Allah 'Azza Wa Jalla berfirman:
"Hai malaikat-KU, siapa yang membuat tangis pada anak ini, yang mana AKU sudah menguburkan ayahnya di tanah".
Nabi SAW bersabda:
"Barangsiapa yang melindungi anak yatim dengan memberi makan dan minum, Allah mewajibkan untuknya surga".


Dalam Raudlotil Ulama:
Ketika Nabi Ibrahim hanya makan sepotong makanan, ia berjalan sampai 1 atau 2 mil mencari orang untuk makan bersamanya.


Pada suatu hari Ali KW menangis. Ada yang bertanya:
"Kenapa kamu menangis"
Ia menjawab:
"Selama 7 hari tidak ada tamu untukku, dan aku khawatir kalau Allah menghinakanku".


Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang memberi makan orang lapar dengan mengharap ridho Allah, maka dia wajib masuk surga. Barangsiapa yang menahan makan dihadapan orang lapar (tidak memberi) maka kelak hari kiamat Allah tidak akan memberikan keutamaan-Nya dan akan menyiksanya di neraka".
Rasulullah SAW bersabda:
"Orang dermawan dekat dengan Allah, dekat kepada surga, dekat dengan manusia dan jauh dari neraka. Dan orang yang bakhil jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia dan dekat dengan neraka".
Nabi SAW bersabda:
"Orang yang bodoh dan dermawan, lebih Allah cintai daripada orang ahli ibadah yang bakhil".
Nabi SAW bersabda:
Ketika datang hari kiamat, ada 4 golongan dimasukkan surga tanpa hisab:

  1. Orang alim yang mengamalkan ilmunya.
  2. Orang beribadah haji yang tidak berkata-kata yang menimbulkan birahi dan tidak fasik sampai mati.
  3. Orang mati syahid yang terbunuh membela dan menjunjung kalimah Islam.
  4. Orang dermawan yang bekerja di jalan halal dan menginfakkan di jalan Allah tanpa riya'; mereka semua saling berebutan untuk dapat memasuki surga pertama kali".
Melalui Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dilebihkan dengan beberapa kenikmatan yang bisa dirasakan oleh hamba-hamba yang lain. Dan bila ada hamba yang pelit terhadap hamba lainnya (orang lain), maka Allah akan memindahkan kenikmatan itu kepada orang lain".


Rasulullah SAW bersabda:
"Orang dermawan ibaratnya sebuah pohon diantara beberapa pohon di surga, dimana rantingnya tergantung ke bumi. Barangsiapa yang mengambil ranting itu, maka ranting tersebut akan membimbing ke surga".
Dari Jabir RA, ada yang bertanya kepada Nabi SAW:
"Ya Rasul, perbuatan apa yang paling utama"
Nabi SAW bersabda:
"Ialah kesabaran dan murah hati".


Diriwayatkan oleh Miqdam bin Syuraih melalui ayahnya dan dari kakeknya, berkata:
"Ya Rasul, beritahukan padaku amal yang bisa memasukkan ke surga".
Beliau SAW bersabda:
"Semua perbuatan yang menjadikan turunnya Pengampunan Tuhan, diantaranya memberi makan, menyebar-nyebarkan budaya salam, dan berkata yang baik".

Bantu Klik Iklan Dibawah Ya, Terima Kasih atas Bantuannya
Tag : kisah islami
0 Komentar untuk "Keutamaan Cinta Kasih"

Silahkan Beri Komentar Pada Setiap Postingan Disini Karena Komentar Anda Sangat Berarti Demi Kepentingan Bersama dan Blog ini Tapi Alangkah Baik dan Indahnya Jika Berkomentar Dengan Adab dan Sopan Santun. Jika artikel ini bermanfaat, mohon bantu di share ya dan tolong bantu klik iklannya.

"Please, Don't SPAM"

Back To Top